Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Bungo, Redawati, S.P., M.E, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terdampak pemadaman listrik pada Senin (17/11/2025). Ia mengakui bahwa insiden tersebut terjadi akibat miskomunikasi antara petugas lapangan dalam pengerjaan pemapasan atau penebangan pohon di wilayah Pasar Muara Bungo, yang kemudian menyebabkan jaringan listrik PLN tertimpa.
Redawati menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut semestinya dilakukan pada hari libur guna menghindari gangguan aktivitas masyarakat. Namun, tanpa sepengetahuan dirinya, pekerjaan justru dilakukan pada hari kerja.
Kami mohon maaf atas kejadian yang berdampak pada pemadaman di sejumlah wilayah Bungo. Sebenarnya pekerjaan itu dilakukan di hari libur untuk mengantisipasi terganggunya masyarakat beraktivitas. Ini saya tidak tahu kenapa dikerjakan di hari kerja. Saya bukan menyalahkan petugas, ini hanya miskomunikasi saja dengan petugas di lapangan,” ujar Redawati.
Ia menambahkan bahwa Dinas Perkim telah melakukan evaluasi cepat dan memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan penebangan pohon hingga mitigasi risiko diperbarui dan koordinasi dengan pihak terkait diperketat.
Tadi sudah saya diskusikan dengan Kabid. Untuk sementara pekerjaan akan kami hentikan dulu untuk memitigasi risiko lebih detail lagi. Biasanya kami juga koordinasi dengan pihak PLN, tapi hari ini saya tidak tahu kenapa tidak dilakukan. Yang jelas ini jadi bahan evaluasi agar tidak terulang,” tambahnya.
Sementara itu, Manager ULP Kota Bungo Fithia Ezra membenarkan bahwa dalam kegiatan penebangan pohon oleh Dinas Perkim kali ini tidak ada koordinasi atau permintaan pendampingan dari pihak PLN.
Untuk pengerjaan penebangan pohon hari ini memang tidak ada koordinasi sebelumnya dengan PLN. Jika ada pemberitahuan, biasanya kami turunkan tim untuk mendampingi agar pekerjaan berlangsung aman dan tidak berdampak pada jaringan listrik,” jelas Fithia.
Ia juga memastikan bahwa perbaikan jaringan langsung dilakukan sesaat setelah petugas PLN tiba di lokasi, demi mempercepat pemulihan pasokan listrik ke wilayah terdampak. (Erwin Siregar).
