Batu Bara || polhukrim.com
Suasana sore di Lapangan Sei Bejangkar,Desa Perkebunan Sei Bejangkar,Kecamatan Sei Balai,Kabupaten Batu Bara,berubah menjadi lautan manusia pada Selasa (14/10/2025) sejak pukul 16.00 WIB s/d 23.00 WIB,Ribuan warga dari berbagai penjuru tumpah ruah memadati lapangan sei bejangkar untuk menyaksikan Pesta Rakyat yang digelar oleh CEO Beo’s Star Funland Ali Mukhsin Siregar, menampilkan kesenian tradisional Pujakesuma Lintang Aji Kuda Kepang/Reok.
Kegiatan yang bernuansa budaya ini berhasil menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kalangan,Mereka sangat antusias dan terpukau melihat atraksi yang ditampilkan oleh para penari Kuda Kepang dan Reok yang memukau dan lincah,musik gamelan menghentak,serta kostum warna-warni.
Ali Mukhsin Siregar,sosok muda yang dikenal sebagai tokoh penggerak hiburan dan pelestari budaya di Batu Bara mengatakan bahwa kegiatan ini digelar bukan semata-mata hiburan,tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap warisan budaya tradisional Nusantara.
Lanjut Muksin “Tujuan kami mengadakan hiburan Kuda Kepang dan Reok ini adalah untuk menghibur masyarakat sekaligus melestarikan budaya tradisional yang mulai jarang ditampilkan di era modern sekarang ini,Kita ingin budaya tetap hidup ditengah-tengah masyarakat,terutama bagi generasi muda agar tidak melupakan budaya dan tradisi kita” ujar Ali Mukhsin Siregar dengan semangat.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan semacam ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi serta menjadi wadah positif bagi masyarakat untuk berekspresi dan berkumpul dalam suasana kebersamaan. “Selain hiburan,ada nilai sosial yang ingin kita bangun,Pesta rakyat ini menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya bangsa,memperkuat persatuan, serta menghadirkan keceriaan bagi masyarakat setelah sibuk dengan aktivitas sehari-hari” ucapnya.
Kesenian tradisional Pujakesuma Lintang Aji Kuda kepang dan Reok yang tampil benar-benar menjadi daya tarik tersendiri buat pengunjung pasar malam,Dengan iringan gamelan,suara kendang,dan teriakan penonton yang riuh,para penari Kuda Kepang menunjukkan kekuatan dan ketahanan luar biasa dalam atraksi trance khas Reok,Tidak sedikit penonton yang terkesima dan ikut bersorak setiap kali adegan menegangkan diperagakan di tengah lapangan Sei bejangkar.
Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Rest area sei bejangkar Alaiaro Nduru,SH. mengatakan bahwa Bagi masyarakat Sei Bejangkar dan sekitarnya,kegiatan ini terasa istimewa,Di tengah arus globalisasi dan hiburan modern, keberadaan kesenian tradisional seperti Kuda Kepang/Reok menjadi base nostalgia yang menyegarkan,Banyak warga mengaku senang dan berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan secara rutin,ucapnya.
Manfaat dari hiburan kesenian tradisional ini bukan hanya sekadar tontonan,tetapi juga tuntunan,sebab Melalui pertunjukan seperti ini,muncul nilai-nilai kebersamaan,dan penghormatan terhadap warisan leluhur dapat terus hidup di tengah-tengah masyarakat. Selain itu,kegiatan ini juga menjadi magnet budaya yang mampu menggerakkan ekonomi lokal mulai dari pedagang kaki lima hingga pelaku UMKM di sekitarnya kegiatan.
Dengan suksesnya Pesta Rakyat Kuda Kepang/Reok Pujakesuma Lintang Aji Ali Mukhsin Siregar kembali membuktikan bahwa Beo’s Star Funland tidak hanya konsisten menghadirkan hiburan modern,tetapi juga berkomitmen menjaga dan memajukan kebudayaan daerah.
Budaya adalah identitas khas suku bangsa. Selama Beo’s Star Funland ada,kami akan terus menghadirkan hiburan sekaligus mengedukasi masyarakat,tutup Ali Mukhsin Siregar dengan senyum.(red)
Suasana sore di Lapangan Sei Bejangkar,Desa Perkebunan Sei Bejangkar,Kecamatan Sei Balai,Kabupaten Batu Bara,berubah menjadi lautan manusia pada Selasa (14/10/2025) sejak pukul 16.00 WIB s/d 23.00 WIB,Ribuan warga dari berbagai penjuru tumpah ruah memadati lapangan sei bejangkar untuk menyaksikan Pesta Rakyat yang digelar oleh CEO Beo’s Star Funland Ali Mukhsin Siregar, menampilkan kesenian tradisional Pujakesuma Lintang Aji Kuda Kepang/Reok.
Kegiatan yang bernuansa budaya ini berhasil menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kalangan,Mereka sangat antusias dan terpukau melihat atraksi yang ditampilkan oleh para penari Kuda Kepang dan Reok yang memukau dan lincah,musik gamelan menghentak,serta kostum warna-warni.
Ali Mukhsin Siregar,sosok muda yang dikenal sebagai tokoh penggerak hiburan dan pelestari budaya di Batu Bara mengatakan bahwa kegiatan ini digelar bukan semata-mata hiburan,tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap warisan budaya tradisional Nusantara.
Lanjut Muksin “Tujuan kami mengadakan hiburan Kuda Kepang dan Reok ini adalah untuk menghibur masyarakat sekaligus melestarikan budaya tradisional yang mulai jarang ditampilkan di era modern sekarang ini,Kita ingin budaya tetap hidup ditengah-tengah masyarakat,terutama bagi generasi muda agar tidak melupakan budaya dan tradisi kita” ujar Ali Mukhsin Siregar dengan semangat.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan semacam ini diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi serta menjadi wadah positif bagi masyarakat untuk berekspresi dan berkumpul dalam suasana kebersamaan. “Selain hiburan,ada nilai sosial yang ingin kita bangun,Pesta rakyat ini menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya bangsa,memperkuat persatuan, serta menghadirkan keceriaan bagi masyarakat setelah sibuk dengan aktivitas sehari-hari” ucapnya.
Kesenian tradisional Pujakesuma Lintang Aji Kuda kepang dan Reok yang tampil benar-benar menjadi daya tarik tersendiri buat pengunjung pasar malam,Dengan iringan gamelan,suara kendang,dan teriakan penonton yang riuh,para penari Kuda Kepang menunjukkan kekuatan dan ketahanan luar biasa dalam atraksi trance khas Reok,Tidak sedikit penonton yang terkesima dan ikut bersorak setiap kali adegan menegangkan diperagakan di tengah lapangan Sei bejangkar.
Menurut Ketua Asosiasi Pedagang Rest area sei bejangkar Alaiaro Nduru,SH. mengatakan bahwa Bagi masyarakat Sei Bejangkar dan sekitarnya,kegiatan ini terasa istimewa,Di tengah arus globalisasi dan hiburan modern, keberadaan kesenian tradisional seperti Kuda Kepang/Reok menjadi base nostalgia yang menyegarkan,Banyak warga mengaku senang dan berharap kegiatan seperti ini dapat diadakan secara rutin,ucapnya.
Manfaat dari hiburan kesenian tradisional ini bukan hanya sekadar tontonan,tetapi juga tuntunan,sebab Melalui pertunjukan seperti ini,muncul nilai-nilai kebersamaan,dan penghormatan terhadap warisan leluhur dapat terus hidup di tengah-tengah masyarakat. Selain itu,kegiatan ini juga menjadi magnet budaya yang mampu menggerakkan ekonomi lokal mulai dari pedagang kaki lima hingga pelaku UMKM di sekitarnya kegiatan.
Dengan suksesnya Pesta Rakyat Kuda Kepang/Reok Pujakesuma Lintang Aji Ali Mukhsin Siregar kembali membuktikan bahwa Beo’s Star Funland tidak hanya konsisten menghadirkan hiburan modern,tetapi juga berkomitmen menjaga dan memajukan kebudayaan daerah.
Budaya adalah identitas khas suku bangsa. Selama Beo’s Star Funland ada,kami akan terus menghadirkan hiburan sekaligus mengedukasi masyarakat,tutup Ali Mukhsin Siregar dengan senyum.(red)




