Sumatera Utara || polhukrim.com
Masyarakat Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melakukan demonstrasi di depan kantor Gubernur Sumatera Barat, senin 31/7/2023 (dari pagi hingga sore). Pada aksi itu melayangkan sejumlah tuntutan hari ini, Tuntutan itu ditujukan kepada Gubernur dan Kapolda Sumbar.
Tuntutan masyarakat ini buntut rencana Pemerintah Provinsi Sumatra Barat terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pasaman Barat. Mereka menuntut agar Gubernur mencabut usulan tentang PSN kepada Menteri Koordinator kemaritiman dan Investasi. Hal itu tercantum dalam surat No: 070/774/BALITBANG-2021.
Hal itu berdasarkan rilis dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia wilayah Sumbar, membuat konflik agraria di Air Bangis meningkat. Massa aksi juga menuntut Gubernur membebaskan lahan masyarakat Air Bangis dari kawasan hutan produksi. Selain itu, massa juga meminta agar masyarakat bisa menjual hasil sawitnya kemanapun dengan bebas. Demonstran juga menuntut Kapolda Sumbar agar menarik mundur seluruh Brimob yang berada di lahan masyarakat air bangis.
Sebelumnya kata massa aksi, dua orang teman mereka juga ditahan oleh Polda Sumbar. Aksi ini turut meminta agar Kapolda membebaskan teman-teman mereka yang ditahan.
Mereka meminta Kapolda untuk menghentikan kriminalisasi terhadap masyarakat air bangis. Berdasarkan update di lapangan, diketahui Gubernur Sumatra Barat sedang tidak berada di tempat. Massa sampai pukul 12.00 WIB masih bertahan untuk menunggu hadirnya gubernur dan akan terus menunggu seperti kalimat yang disampaikan oleh peserta aksi yang sedang berorasi di mobil pengeras suara " Kami menunggu sampai sore bapak Gubernur biar dia lihat bagaimana rakyat nya di depan ini yang sedang menahan lapar dan panas-panasan tidak seperti bapak Gubernur Sumatera Barat yang duduk di kursi bagus dan juga di ruangan dingin masyarakat disini sangat merasakan panas terik matahari, benar bapak/ibu "kesalnya menyemangati masa aksi" Juga para aksi kurang lebih 1500 masyarakat bersama anak2 usia dini ikut menjawab ... Benar......!! "dengan nada besar" Menanggapi aksi masyarakat, Plt. Asisten II Setdaprov Provinsi Sumatera Barat, Yozarwardi Saputra menyebut Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah sedang tidak berada di kantor. Ribuan masyarakat ini melakukan aksi bergabung dengan Aliansi BEM Sumatera Barat Kegiatan aksi demo ini dilaksanakan di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Padang, Sumbar.
"Tentu aspirasi masyarakat kita dengar, karena masyarakat Sumbar ingin menyampaikan pesan-pesan kepada Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar," kata Yozarwardi Saputra.
Ia mengatakan, sebagai Pemerintah dirinya tentu berkewajiban untuk mendengarkan aspirasi dari peserta aksi demo yang mengatasnamakan masyarakat Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Namun, Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur sedang tidak berada di tempat. Saat ini sedang berada di luar kota. Kemudian, Sekretaris Pemerintah Provinsi Sumbar sedang tidak di kantor," kata Yozarwardi Saputra.
Ia telah menerima tugas untuk bertemu dengan para pendemo yang berasal dari Pasaman Barat, khususnya mengatasnamakan Masyarakat Air Bangis. "Tadi, kita coba untuk berdialog untuk mendengarkan apa yang menjadi aspirasi ataupun tuntutan. Karena sebagai yang ditugasi, tentu kita berkewajiban untuk mendengarkan," katanya.
Ia menyebutkan, perwakilan para pendemo tidak menerima perwakilan dan hanya ingin bertemu dengan Gubernur Sumbar, sehingga seizin dari petugas keamanan kembali untuk ke kantor.
Saat ditanya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah sedang berada di mana, Yozarwardi Saputra tidak mengetahuinya.
"Saya tidak diberitahu oleh Bapak Sekda, karena saya asisten Sekda," pungkasnya.
Di ketahui sampai pukul 16.00 WIB sore massa aksi demonstrasi tersebut masih berada di lokasi.
Jurnalis : Marinus Zega
Masyarakat Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melakukan demonstrasi di depan kantor Gubernur Sumatera Barat, senin 31/7/2023 (dari pagi hingga sore). Pada aksi itu melayangkan sejumlah tuntutan hari ini, Tuntutan itu ditujukan kepada Gubernur dan Kapolda Sumbar.
Tuntutan masyarakat ini buntut rencana Pemerintah Provinsi Sumatra Barat terkait Proyek Strategis Nasional (PSN) di Pasaman Barat. Mereka menuntut agar Gubernur mencabut usulan tentang PSN kepada Menteri Koordinator kemaritiman dan Investasi. Hal itu tercantum dalam surat No: 070/774/BALITBANG-2021.
Hal itu berdasarkan rilis dari Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia wilayah Sumbar, membuat konflik agraria di Air Bangis meningkat. Massa aksi juga menuntut Gubernur membebaskan lahan masyarakat Air Bangis dari kawasan hutan produksi. Selain itu, massa juga meminta agar masyarakat bisa menjual hasil sawitnya kemanapun dengan bebas. Demonstran juga menuntut Kapolda Sumbar agar menarik mundur seluruh Brimob yang berada di lahan masyarakat air bangis.
Sebelumnya kata massa aksi, dua orang teman mereka juga ditahan oleh Polda Sumbar. Aksi ini turut meminta agar Kapolda membebaskan teman-teman mereka yang ditahan.
Mereka meminta Kapolda untuk menghentikan kriminalisasi terhadap masyarakat air bangis. Berdasarkan update di lapangan, diketahui Gubernur Sumatra Barat sedang tidak berada di tempat. Massa sampai pukul 12.00 WIB masih bertahan untuk menunggu hadirnya gubernur dan akan terus menunggu seperti kalimat yang disampaikan oleh peserta aksi yang sedang berorasi di mobil pengeras suara " Kami menunggu sampai sore bapak Gubernur biar dia lihat bagaimana rakyat nya di depan ini yang sedang menahan lapar dan panas-panasan tidak seperti bapak Gubernur Sumatera Barat yang duduk di kursi bagus dan juga di ruangan dingin masyarakat disini sangat merasakan panas terik matahari, benar bapak/ibu "kesalnya menyemangati masa aksi" Juga para aksi kurang lebih 1500 masyarakat bersama anak2 usia dini ikut menjawab ... Benar......!! "dengan nada besar" Menanggapi aksi masyarakat, Plt. Asisten II Setdaprov Provinsi Sumatera Barat, Yozarwardi Saputra menyebut Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah sedang tidak berada di kantor. Ribuan masyarakat ini melakukan aksi bergabung dengan Aliansi BEM Sumatera Barat Kegiatan aksi demo ini dilaksanakan di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Padang, Sumbar.
"Tentu aspirasi masyarakat kita dengar, karena masyarakat Sumbar ingin menyampaikan pesan-pesan kepada Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar," kata Yozarwardi Saputra.
Ia mengatakan, sebagai Pemerintah dirinya tentu berkewajiban untuk mendengarkan aspirasi dari peserta aksi demo yang mengatasnamakan masyarakat Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Namun, Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur sedang tidak berada di tempat. Saat ini sedang berada di luar kota. Kemudian, Sekretaris Pemerintah Provinsi Sumbar sedang tidak di kantor," kata Yozarwardi Saputra.
Ia telah menerima tugas untuk bertemu dengan para pendemo yang berasal dari Pasaman Barat, khususnya mengatasnamakan Masyarakat Air Bangis. "Tadi, kita coba untuk berdialog untuk mendengarkan apa yang menjadi aspirasi ataupun tuntutan. Karena sebagai yang ditugasi, tentu kita berkewajiban untuk mendengarkan," katanya.
Ia menyebutkan, perwakilan para pendemo tidak menerima perwakilan dan hanya ingin bertemu dengan Gubernur Sumbar, sehingga seizin dari petugas keamanan kembali untuk ke kantor.
Saat ditanya, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah sedang berada di mana, Yozarwardi Saputra tidak mengetahuinya.
"Saya tidak diberitahu oleh Bapak Sekda, karena saya asisten Sekda," pungkasnya.
Di ketahui sampai pukul 16.00 WIB sore massa aksi demonstrasi tersebut masih berada di lokasi.
Jurnalis : Marinus Zega