Padang || polhukrim.com
Tengah menjalankan Ibadah keluarga sejumlah umat kristiani tiba-tiba beberapa oknum warga yang bertetangga datang dengan melakukan intimidasi Pemberhentian doa Keluarga dan pengacaman dengan melempari batu dan juga membawa senjata tajam (Sajam) dan kayu balok dengan tujuan mengusir Orang yang sedang menjalankan doa Kebaktian Keluarga didalam rumah sehingga Doa Kebaktian Keluarga tersebut berhenti dengan adanya beberapa oknum warga yang melakukan intimidasi tersebut, sesuai keterangan yang mengontrak rumah (Inisial JZ) kepada Awak Media polhukrim.com selasa 29/8/2023.
“ada seorang ibu-ibu yang rumahnya di belakang datang tiba-tiba dan melempari batu saat Doa sedang berjalan hingga kami pun dan Pak Pendeta Berhenti menjalankan Doa tersebut terkejut karena lemparan batu yang besar dan sangat kuat hingga kaca jendela pun pada pecah, kemudian datang lagi beberapa laki-laki ada yang membawa kayu balok, dan juga Golok (Senjata Tajam), sehingga kami pun keluar semua dari dalam rumah melihat kejadian tersebut, warga sekitar pun berdatangan karena ibu tadi marah-marah kepada kami dan mengatakan untuk berhenti kalian Ibadah dirumah saya ini bukan tempat untuk ibadah kalian juga belum minta izin kepada saya dan rumah ini bukan tempat ibadah, setelah itu ditengah kerumunan warga mendekat lagi beberapa laki-laki tadi sambil membawa golok dan mengatakan Kugorok Leher kalian Ini Semua Yang Masih Belum Berhenti Sambil Mendekat Kepada Keluarga Kita Yang Sedang Bersama Menjalan Doa Keluarga, ada juga yang mengatakan berhenti kalian ibadah ini bukan rumah doa sambil membawa kayu balok. menirukan beberapa oknum pelaku intimidasi tersebut”
Lanjutnya JZ “Sebenarnya itu bukan rumahnya yang pemilik rumah ada di pekan baru dan saya kurang tau kenapa ibu itu mengatakan bahwa ini rumah miliknya. Kami sangat kecewa atas perlakuan begini kepada kami masa sedang menjalankan kepercayaan kami aja di larang, didalam rumah pun juga banyak anak-anak tentunya mereka takut dengan kejadian ini pasti mereka kenak mental apagi ada yang membawa golok dan juga kayu dan juga dengan acaman mereka gorok kami disini. Awalnya pun saat kami mengontrak rumah ini sudah pernah minta izin kepada yang punya rumah bahwa kemuadian nanti kami tinggal disini kadang-kadang kami melaksanakan doa keluarga dan juga kepada Ibu RT dan sesuai jawaban mereka tidak apa-apa yang penting saling menghargi saja.
Harapan kami (kata JZ) agar pihak yang berwajib dapat memproses kejadian ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku di negara ini agar tidak terjadi lagi kericuhan seperti ini.tutupnya.
Kericuhan tersebut terdi di Jalan Raya Banuaran Rt 002/Rw 005 Kel. Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang.
Dugaan Intimidasi penghentian Doa Kebaktian Keluarga dan pengancaman tersebut kemudian dilaporkan ke Polresta Padang oleh JZ (25). Yang dalam laporannya JZ menyebut terlapor inisial L, D dan N telah melakukan pengancaman.
“L melempar kaca jendela dengan Batu , lalu datang D sambil membawa Parang (Sanja) sambil marah-marah menyuruh bubar dan mengatakan jika tidak bubar akan membunuh. Kemudian datang lagi N sambil membawa kayu hendak memukul,” demikian bunyi keterangan dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/573/VIII/2023/SPKT/Polresta Padang/Polda Sumatera Barat tanggal 30 Agustus 2023 pukul 04.00 WIB.
Tim Media polhukrim.com Wilayah sumatera Barat masih menghimpun keterangan lebih lengkap dari seluruh pihak terkait.(red)
Laporan Team Jurnalis Polhukri.com Wilayah sumatera Barat
Tengah menjalankan Ibadah keluarga sejumlah umat kristiani tiba-tiba beberapa oknum warga yang bertetangga datang dengan melakukan intimidasi Pemberhentian doa Keluarga dan pengacaman dengan melempari batu dan juga membawa senjata tajam (Sajam) dan kayu balok dengan tujuan mengusir Orang yang sedang menjalankan doa Kebaktian Keluarga didalam rumah sehingga Doa Kebaktian Keluarga tersebut berhenti dengan adanya beberapa oknum warga yang melakukan intimidasi tersebut, sesuai keterangan yang mengontrak rumah (Inisial JZ) kepada Awak Media polhukrim.com selasa 29/8/2023.
“ada seorang ibu-ibu yang rumahnya di belakang datang tiba-tiba dan melempari batu saat Doa sedang berjalan hingga kami pun dan Pak Pendeta Berhenti menjalankan Doa tersebut terkejut karena lemparan batu yang besar dan sangat kuat hingga kaca jendela pun pada pecah, kemudian datang lagi beberapa laki-laki ada yang membawa kayu balok, dan juga Golok (Senjata Tajam), sehingga kami pun keluar semua dari dalam rumah melihat kejadian tersebut, warga sekitar pun berdatangan karena ibu tadi marah-marah kepada kami dan mengatakan untuk berhenti kalian Ibadah dirumah saya ini bukan tempat untuk ibadah kalian juga belum minta izin kepada saya dan rumah ini bukan tempat ibadah, setelah itu ditengah kerumunan warga mendekat lagi beberapa laki-laki tadi sambil membawa golok dan mengatakan Kugorok Leher kalian Ini Semua Yang Masih Belum Berhenti Sambil Mendekat Kepada Keluarga Kita Yang Sedang Bersama Menjalan Doa Keluarga, ada juga yang mengatakan berhenti kalian ibadah ini bukan rumah doa sambil membawa kayu balok. menirukan beberapa oknum pelaku intimidasi tersebut”
Harapan kami (kata JZ) agar pihak yang berwajib dapat memproses kejadian ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku di negara ini agar tidak terjadi lagi kericuhan seperti ini.tutupnya.
Kericuhan tersebut terdi di Jalan Raya Banuaran Rt 002/Rw 005 Kel. Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang.
Dugaan Intimidasi penghentian Doa Kebaktian Keluarga dan pengancaman tersebut kemudian dilaporkan ke Polresta Padang oleh JZ (25). Yang dalam laporannya JZ menyebut terlapor inisial L, D dan N telah melakukan pengancaman.
“L melempar kaca jendela dengan Batu , lalu datang D sambil membawa Parang (Sanja) sambil marah-marah menyuruh bubar dan mengatakan jika tidak bubar akan membunuh. Kemudian datang lagi N sambil membawa kayu hendak memukul,” demikian bunyi keterangan dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/573/VIII/2023/SPKT/Polresta Padang/Polda Sumatera Barat tanggal 30 Agustus 2023 pukul 04.00 WIB.
Tim Media polhukrim.com Wilayah sumatera Barat masih menghimpun keterangan lebih lengkap dari seluruh pihak terkait.(red)
Laporan Team Jurnalis Polhukri.com Wilayah sumatera Barat