Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Bantalan Rangka Baja Masih Gunakan Kayu Lama,Proyek Rehabilitasi SLB Bungo Dipertanyakan

Kamis, 25 September 2025 | September 25, 2025 WIB Last Updated 2025-09-25T13:09:44Z
Bungo-Jambi || polhukrim.com
Proyek rehabilitasi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Bungo menuai sorotan tajam dari masyarakat. Meski telah menggunakan rangka baja untuk konstruksi atap,namun bagian bantalan rangka justru masih memanfaatkan kayu lama yang tampak sudah lapuk.

Kondisi ini menimbulkan pertanyaan serius terkait mutu pekerjaan dan minimnya pengawasan terhadap pelaksanaan proyek. Berdasarkan pantauan langsung tim media di lokasi,terlihat bahwa kayu-kayu tua dari struktur bangunan sebelumnya masih digunakan sebagai bantalan utama untuk menopang rangka baja yang baru.

“Saya heran,kalau memang ini proyek rehabilitasi dan sudah pakai baja,kenapa masih pakai kayu lama yang jelas-jelas sudah tua? Apa nggak berbahaya? Bisa saja malah membahayakan keselamatan siswa” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pelaksana proyek maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Bungo terkait alasan penggunaan material lama dalam struktur bangunan yang seharusnya mengalami pembaruan total.

Pengamat konstruksi sekaligus pemerhati proyek-proyek pemerintah, Usman, S.Sos, menyatakan bahwa penggunaan material lama dalam proyek rehabilitasi hanya dibenarkan jika material tersebut masih memenuhi standar kelayakan dan keamanan.

“Jika kayu yang digunakan sudah lapuk atau tidak lagi layak pakai, maka hal ini bisa menjadi pelanggaran terhadap standar teknis bangunan dan berpotensi membahayakan keselamatan pengguna, terlebih ini adalah SLB, sekolah bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” tegas Usman.

Ia juga menekankan pentingnya pengawasan yang ketat dalam proyek-proyek fasilitas pendidikan agar tidak hanya mengedepankan tampilan fisik semata, tetapi juga memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan bagi para siswa dan tenaga pengajar.

Masyarakat berharap pihak terkait dapat memberikan klarifikasi dan tindakan segera untuk memastikan proyek rehabilitasi ini berjalan sesuai dengan standar konstruksi yang berlaku. (Erwin.Siregar).
×
Berita Terbaru Update