Tebo-Jambi || polhukrim.com
Anggota DPR RI dari Komisi VIII, Zulfikar Achmad, bersama mitra kerja komisi, melakukan kegiatan sosialisasi Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, pada hari ini, Sabtu ,(11/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Komisi VIII DPR RI untuk memperluas akses pendidikan masyarakat melalui pendekatan berbasis komunitas, khususnya di wilayah pedesaan dan daerah yang sulit dijangkau.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, kepala desa, perwakilan Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan setempat, serta para relawan pendidikan. Selain sosialisasi, kegiatan ini juga diisi dengan dialog interaktif dan penyerahan simbolis alat belajar untuk peserta Sekolah Rakyat.
Anggota DPR RI dari Komisi VIII, Zulfikar Achmad, bersama mitra kerja komisi, melakukan kegiatan sosialisasi Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, pada hari ini, Sabtu ,(11/10/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Komisi VIII DPR RI untuk memperluas akses pendidikan masyarakat melalui pendekatan berbasis komunitas, khususnya di wilayah pedesaan dan daerah yang sulit dijangkau.
Dalam sambutannya, Zulfikar Achmad yang di dampingi wabub tebo Nasar bersama PLT Kadis sosial Taufik Khaldi, menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat adalah program alternatif pendidikan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan nonformal, serta mendukung pemerataan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pendidikan adalah hak setiap warga negara. Melalui program Sekolah Rakyat, kami berharap masyarakat di pelosok juga mendapatkan akses terhadap pembelajaran yang layak dan berkualitas," ujar Zulfikar.
Acara sosialisasi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, kepala desa, perwakilan Dinas Sosial dan Dinas Pendidikan setempat, serta para relawan pendidikan. Selain sosialisasi, kegiatan ini juga diisi dengan dialog interaktif dan penyerahan simbolis alat belajar untuk peserta Sekolah Rakyat.
Program ini diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.
(Erwin Siregar).