Mandailing Natal|| polhukrim.com
Aksi part 3 para guru PPPK didepan Kantor Bupati Madina kembali digelar, ratusan para guru yang dinyatakan kalah dalam pengumuman hasil nilai Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) dalam orasi yang disampaikan secara bergantian, mereka tetap meminta agar SKTT dibatalkan dan mereka mengatakan tidak membutuhkan jawaban lain dan iming-iming harapan baru karena menurut mereka itu hanya sebatas angin sorga saja seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dalam aksi itu mereka menuntut Bupati Madina HM. Ja'far Sukhairi Nasution segera mengeksekusi tiga poin rekomendasi DPRD Madina terkait menyikapi kisruh rekrutmen PPPK paska kelulusannya diumumkan oleh Pemkab Madina.
Salah satu pendemo, Damri Simatupang menyampaikan dia dan rekan-rekannya akan terus berjuang sehingga penilaian SKTT dibatalkan.
“Kami akan terus berjuang sampai nilai SKTT pada seleksi P3K tahun 2023 ini dibatalkan,” ucapnya.
Aksi kali ini menggugah hati semua yang hadir pada waktu itu, betapa tidak, lantunan sholawat dikumandangkan oleh seluruh peserta aksi yang disertai tangisan dan air mata sehingga membuat suasana pada saat itu menjadi hening dan hanya ada lantunan sholawat, bukan cuma peserta saja yang menangis, dari pihak pengamanan aksi pun terlihat tidak dapat lagi menahan air mata yang mulai bercucuran secara tiba-tiba disaat lantunan sholawat yang begitu indah mampu menggugah hati semua pendengar di lokasi aksi unjuk rasa di adakan.
Namun meskipun begitu, belum juga ada keputusan final sebagai jawaban yang didapatkan para peserta aksi hingga akhirnya massa membubarkan diri dan bergerak menuju Mesjid Agung Nur Ala Nur untuk instirahat dan sholat tanpa mendapatkan jawaban yang mereka minta.
Yang paling menggemparkan, Buntut dari kekisruhan yang terjadi, beredar sebuah kabar bahwa Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) turun ke Madina dan melakukan penjemputan terhadap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Madina 'Dollar Hafriyanto Siregar' pada salah satu lokasi di Bumi Gordang Sambilan pada tanggal 3/1/24 rabu malam.
Menurut kabar, Dollar Hafriyanto Siregar diamankan oleh Tim Dtikrimsus Poldasu adalah untuk dilakukan pemeriksaan pasca kekisruhan yang terjadi pada Guru PPPK yang dinyatakan kalah dalam penilaian ujian Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) formasi guru tahun 2023.
Benarkah itu.? Nah, mencari kebenaran dari adanya informasi yang semakin Viral, awak media bergerak mengumpulkan info dari berbagai sumber sampai akhirnya berhasil menghubungi Kabid Humas Polda Sumut 'Kombes Hadi Wahyudi' untuk mempertanyakan perihal tentang informasi penjemputan Kadis Pendidikan Madina tersebut.
"Benar, sudah diamankan dan sedang dalam penyelidikan."jawab Kombes Hadi dengan singkat.
Selain Kadis Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal 'Dollar Hafriyanto Siregar' dikabarkan ada sekitar 5 pejabat di Dinas Pendidikan yang turut diamankan oleh Tim Ditkrimsus Polda Sumut pada malam itu terkait dugaan suap penerimaan guru PPPK dan tenaga teknis di Lingkungan Pemkab Madina.(MJ)
Aksi part 3 para guru PPPK didepan Kantor Bupati Madina kembali digelar, ratusan para guru yang dinyatakan kalah dalam pengumuman hasil nilai Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) dalam orasi yang disampaikan secara bergantian, mereka tetap meminta agar SKTT dibatalkan dan mereka mengatakan tidak membutuhkan jawaban lain dan iming-iming harapan baru karena menurut mereka itu hanya sebatas angin sorga saja seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dalam aksi itu mereka menuntut Bupati Madina HM. Ja'far Sukhairi Nasution segera mengeksekusi tiga poin rekomendasi DPRD Madina terkait menyikapi kisruh rekrutmen PPPK paska kelulusannya diumumkan oleh Pemkab Madina.
Salah satu pendemo, Damri Simatupang menyampaikan dia dan rekan-rekannya akan terus berjuang sehingga penilaian SKTT dibatalkan.
“Kami akan terus berjuang sampai nilai SKTT pada seleksi P3K tahun 2023 ini dibatalkan,” ucapnya.
Aksi kali ini menggugah hati semua yang hadir pada waktu itu, betapa tidak, lantunan sholawat dikumandangkan oleh seluruh peserta aksi yang disertai tangisan dan air mata sehingga membuat suasana pada saat itu menjadi hening dan hanya ada lantunan sholawat, bukan cuma peserta saja yang menangis, dari pihak pengamanan aksi pun terlihat tidak dapat lagi menahan air mata yang mulai bercucuran secara tiba-tiba disaat lantunan sholawat yang begitu indah mampu menggugah hati semua pendengar di lokasi aksi unjuk rasa di adakan.
Namun meskipun begitu, belum juga ada keputusan final sebagai jawaban yang didapatkan para peserta aksi hingga akhirnya massa membubarkan diri dan bergerak menuju Mesjid Agung Nur Ala Nur untuk instirahat dan sholat tanpa mendapatkan jawaban yang mereka minta.
Yang paling menggemparkan, Buntut dari kekisruhan yang terjadi, beredar sebuah kabar bahwa Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) turun ke Madina dan melakukan penjemputan terhadap Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Madina 'Dollar Hafriyanto Siregar' pada salah satu lokasi di Bumi Gordang Sambilan pada tanggal 3/1/24 rabu malam.
Menurut kabar, Dollar Hafriyanto Siregar diamankan oleh Tim Dtikrimsus Poldasu adalah untuk dilakukan pemeriksaan pasca kekisruhan yang terjadi pada Guru PPPK yang dinyatakan kalah dalam penilaian ujian Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT) formasi guru tahun 2023.
Benarkah itu.? Nah, mencari kebenaran dari adanya informasi yang semakin Viral, awak media bergerak mengumpulkan info dari berbagai sumber sampai akhirnya berhasil menghubungi Kabid Humas Polda Sumut 'Kombes Hadi Wahyudi' untuk mempertanyakan perihal tentang informasi penjemputan Kadis Pendidikan Madina tersebut.
"Benar, sudah diamankan dan sedang dalam penyelidikan."jawab Kombes Hadi dengan singkat.
Selain Kadis Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal 'Dollar Hafriyanto Siregar' dikabarkan ada sekitar 5 pejabat di Dinas Pendidikan yang turut diamankan oleh Tim Ditkrimsus Polda Sumut pada malam itu terkait dugaan suap penerimaan guru PPPK dan tenaga teknis di Lingkungan Pemkab Madina.(MJ)