Bungo-Jambi || polhukrim.com
Proyek pembangunan ruang kelas baru untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) Bungo dengan nomor kontrak 005-SP/E-PURCH/PKLK-DISDIK/VI/2025, yang dikerjakan oleh CV Sentosa Alam Lestari,menuai sorotan tajam. Pasalnya, proyek ini diduga dikerjakan secara asal-asalan dan minim pengawasan dari pihak terkait.
Pantauan di lapangan oleh lsm Lippan Dkp Bungo Abunyani,menunjukkan beberapa indikasi ketidaksesuaian antara pekerjaan di lapangan dengan spesifikasi teknis yang semestinya. Sejumlah komponen bangunan terlihat kurang kokoh,dan proses pengerjaan dinilai tidak memperhatikan standar kualitas konstruksi pendidikan yang layak,terutama untuk kebutuhan anak berkebutuhan khusus.
Warga sekitar dan beberapa pemerhati pendidikan menyayangkan kondisi ini, mengingat SLB merupakan fasilitas penting bagi anak-anak difabel yang sangat membutuhkan sarana belajar yang aman dan layak.
"Sangat disayangkan bila pembangunan untuk sekolah luar biasa justru dikerjakan asal jadi. Anak-anak kita yang berkebutuhan khusus seharusnya mendapat fasilitas terbaik" ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak CV pelaksana maupun Dinas Pendidikan provinsi jambi terkait dugaan ini. Pihak pengawas proyek juga belum memberikan pernyataan terkait minimnya pengawasan selama proses pembangunan berlangsung.
Masyarakat berharap,pemerintah daerah dan dinas terkait segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek ini. Jika terbukti ada unsur kelalaian atau penyimpangan,pihak terkait diminta bertanggung jawab sesuai ketentuan hukum yang berlaku.(tim-jambi ).
Proyek pembangunan ruang kelas baru untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) Bungo dengan nomor kontrak 005-SP/E-PURCH/PKLK-DISDIK/VI/2025, yang dikerjakan oleh CV Sentosa Alam Lestari,menuai sorotan tajam. Pasalnya, proyek ini diduga dikerjakan secara asal-asalan dan minim pengawasan dari pihak terkait.
Pantauan di lapangan oleh lsm Lippan Dkp Bungo Abunyani,menunjukkan beberapa indikasi ketidaksesuaian antara pekerjaan di lapangan dengan spesifikasi teknis yang semestinya. Sejumlah komponen bangunan terlihat kurang kokoh,dan proses pengerjaan dinilai tidak memperhatikan standar kualitas konstruksi pendidikan yang layak,terutama untuk kebutuhan anak berkebutuhan khusus.
Warga sekitar dan beberapa pemerhati pendidikan menyayangkan kondisi ini, mengingat SLB merupakan fasilitas penting bagi anak-anak difabel yang sangat membutuhkan sarana belajar yang aman dan layak.
"Sangat disayangkan bila pembangunan untuk sekolah luar biasa justru dikerjakan asal jadi. Anak-anak kita yang berkebutuhan khusus seharusnya mendapat fasilitas terbaik" ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak CV pelaksana maupun Dinas Pendidikan provinsi jambi terkait dugaan ini. Pihak pengawas proyek juga belum memberikan pernyataan terkait minimnya pengawasan selama proses pembangunan berlangsung.
Masyarakat berharap,pemerintah daerah dan dinas terkait segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan proyek ini. Jika terbukti ada unsur kelalaian atau penyimpangan,pihak terkait diminta bertanggung jawab sesuai ketentuan hukum yang berlaku.(tim-jambi ).